Apakah benar penambahan susu pada teh akan menyebabkan kedua minuman tersebut kehilangan zat gizi didalamnya

Ini topik yang sangat menarik untuk dibahas. Ijinkan saya sedikit membahasnya berdasarkan opini dan sumber yang saya peroleh ya. :D

Teman-teman pasti suka sekali kan dengan minuman satu ini.

(Sumber gambar: Teh Susu)

Ya, teh susu. Minuman ini memang tergolong unik dan inovatif. Rasanya dan aromanya benar-benar enak. Saya langsung suka ketika pertama meminumnya. Milk tea, thai tea, teh tarik, itulah contoh inovasi teh susu.

Berbicara tentang teh susu, masing-masing dari minuman tersebut (teh dan susu) ternyata memiliki komponen zat yang tersendiri pula seperti kafein dan tanin pada teh, dan protein pada susu (beberapa kandungan zat lain ada yang sama seperti mineral).

(Sumber gambar: Teh)

Untuk teh kita pasti mengenal zat-zat umumnya seperti taninkafein, dan berbagai macam zat lainnya seperti mineral maupun zat volatil.[1]

(Sumber gambar: Susu)

Untuk susu kita sering menjagokan kandungan protein dan mineral (seperti besi, kalsium), meskipun ternyata susu memiliki kandungan karbohidrat dan lemak yang terbilang tinggi. [2]

Benarkah jika keduanya digabungkan, akan menyebabkan kedua minuman tersebut kehilangan gizi?

Baiklah, mari kita lihat zat-zat dari kedua minuman tersebut. Dalam teh, kita mengenal tanin, katekin, asam oksalat, maupun kafein. Dalam susu kita mengenal protein (pembangun otot dan regenerasi sel), mineral seperti besi maupun kalsium (penting untuk tulang), vitamin, lemak, dan karbohidrat.

Manakah yang paling menarik dan unik, serta cenderung merugikan bila digabung?

Jawabannya adalah Tanin, karena disebut sebagai zat anti-gizi[3]

(Sumber gambar: tannins)

Tanin didefinisikan sebagai senyawa fenolik yang berperan memberikan rasa pahit pada teh, dan memiliki sifat penggabungan dengan protein, selulosa, gelatin, dan pektin untuk membentuk kompleks yang tidak larut (Swain dan Bate-Smith, 1962). [4]

Tanin disebut sebagai zat anti-gizi. Hal ini disebabkan karena sifat utamanya yang dapat berikatan dengan protein atau polimer lainnya. Tanin mengikat protein membentuk senyawa kompleks sehingga kelarutan proteinnya menurun dan sulit dicerna. Selain itu tanin juga mengikat mineral maupun logam seperti besi maupun kalsium. Tanin disebut sebagai kontributor defisiensi besi dalam tubuh. [5][6]Semakin besar kandungan tanin, semakin besar daya ikatnya ke protein. [7] Pengikatan tanin ke besi sering menyebabkan kondisi anemia.

Jadi karena adanya tanin, kemungkinan protein dan mineral penting seperti besi maupun kalsium akan terikat, namun kapasitas dan daya ikatnya tergantung dari seberapa besar konsentrasi dan kandungan tanin, dan juga seberapa besar kandungan zat yang mau diikat (berhubungan dengan studi biokimia).

Selain tanin, ternyata di dalam teh juga mengandung asam oksalat.

(Sumber gambar: Oxalic acid)

Asam oksalat ini jika bertemu dengan mineral atau logam seperti kalsium, akan membentuk kalsium oksalat. Endapan garam oksalat akan berbahaya bagi kesehatan terutama ginjal. [8]

Di dalam teh juga terdapat senyawa antioksidan yang sangat bermanfaat yaitu katekin.

(Sumber gambar: Katekin)

Senyawa ini paling penting dalam daun teh karena dapat menentukan kualitas teh dalam pengolahannya. Katekin dalam teh merupakan senyawa kompleks yang tersusun atas epikatekin (EC), epikatekin galat (ECG), epigalokatekin (EGC), epigalokatekin galat (EGCG), dan galokatekin (GC). [9]

Katekin yang terkenal akan daya antioksidannya di dalam teh juga akan mengalami penurunan aktivitas jika dicampurkan dengan susu. Hal ini disebabkan adanya kasein dalam susu. Kasein yang terdapat pada susu akan menghambat senyawa katekin ini dalam menjalankan tugasnya, sehingga penyerapannya tidak optimal. [10]

Selanjutnya kafein.

(Sumber gambar: Caffeine Formula)

Kafein juga turut mengganggu penyerapan besi seperti yang dilakukan oleh tanin. [11]

Penelitian juga menunjukkan bahwa semakin tinggi kadar kafein, semakin mengganggu penyerapan vitamin D. Studi ini menunjukkan bahwa kafein melakukan ini dengan mengurangi ekspresi reseptor vitamin D pada osteoblas dalam tubuh - sel-sel yang bertanggung jawab untuk memproduksi tulang. Kafein juga dapat mengganggu penyerapan kalsium[12] Asam amino dan kalsium pada susu bersifat menenangkan, sedangkan kafein menyebabkan rasa cemas atau terjaga (efek saling berkebalikan).

Jadi secara prinsip reaksi kimia, dapat saya katakan memang terjadi pengikatan antara tanin dengan protein maupun berbagai mineral penting dalam susu. Namun perlu studi lanjutan untuk menentukan daya efektifitas dari tanin mengikat protein maupun mineral lainnya (beberapa faktor mempengaruhi seperti pH maupun konsentrasi pengikat maupun yang diikat). Beberapa senyawa dalam teh menghambat penyerapan nutrisi penting pada susu. Begitu juga sebaliknya, senyawa dalam susu juga menghambat kinerja senyawa pada teh seperti kasein yang menghambat kinerja katekin.

Demikian jawaban saya, semoga bermanfaat yah. Terima kasih sudah membaca.

Komentar